Minggu, 27 Juni 2010

Makanan Organik dan Masalah Kekebalan terhadap Antibiotik

Bakteri patogen yang ditemukan pada hewan ternak saat ini memiliki kekebalan terhadap antibiotik yang lebih tinggi daripada bertahun-tahun yang lalu. Karenanya, untuk menjaga agar tetap sehat dan bisa dipotong pada waktunya, hewan peternakan disuntik dengan kadar antibiotik yang lebih kuat atau lebih tinggi. Ini menyebabkan hewan yang berasal dari peternakan bisa jadi menjadi lebih berbahaya daripada resep antibiotik yang dituliskan oleh dokter.

Peternakan organik sangat membatasi penggunaan antibiotik. Hal ini tidak terjadi di peternakan non-organik, dimana mereka menggunakan antibiotik tanpa aturan, selama mereka dapat menjaga hewan ternak mereka dari penyakit. Penggunaan antibiotik seperti ini menyebabkan stres pada binatang ternak. Dari seluruh antibiotik yang beredar di Australia, 60% digunakan pada binatang ternak, bukan pada manusia.

Ahli biologi kelautan dari University of Queensland, Dr Simon Costanzo menyatakan di buletin Marine Pollution edisi Maret 2005, bahwa antibiotik dan bakteri yang sudah kebal akan antibiotik, banyak ditemukan di saluran air dan pembuangan di pusat kota Brisbane. Hal ini memperbesar ancaman pada lingkungan dan kesehatan manusia. The British Medical Association telah memperingatkan bahwa kekebalan terhadap antibiotik merupakan “salah satu ancaman kesehatan publik utama yang akan dihadapi di abad 21″. Sementara WHO telah memerintahkan pengurangan penggunaan antibiotik pada pertanian dan peternakan.

Binatang ternak yang hidup secara lebih layak dan lebih baik di peternakan organik meminimasi penggunaan antibiotik dan obat-obatan hewan lainnya. Obat-obatan dan antibiotik digunakan hanya ketika sangat diperlukan.

Sumber: www.grinningplanet.com

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes