Jumat, 02 April 2010

Padi Sehat dengan Herbafarm-Bio Organik

Apa itu budidaya padi sehat?
Budidaya padi sehat adalah cara bercocok tanam padi ramah lingkungan dengan mengurngi/tanpa menggunakan bahan-bahan kimia buatan seperti pestisida atau herbisida dan diganti dengan pestisida nabatinatau agensia hayati.penggunaan pupuk kimia juga dikurangi dengan sebanyak mungkin dan menggatikannya dengan kompos jerami

Mengapa padi sehat?
Penggunaan bahan-bahan kimia untuk pertanian saat ini sudah sangat berlebihan, baik berupa perstisida, herbisida, maupun pupuk kimia. Bahan-bahan itu tidak hanya berbahaya bagi lingkungan maupun hewan, tetapi residu bahan kimia itu juha berbahaya bagi manusia. Penggunaan bahan kimia berbahaya tersebut dihilangkan sama sekali dan diganti dengan bahan yang lebih ramah lingkungan. Padi yang dihaslkan leih aman dan sehat untuk dikonsumsi. Kualitas dan rasa pun lebih enak da pulen.

Prinsip budidaya padi sehat

Pengadaan benih
Gunakan benih bersetifikat dan berlabel biru(ES), bercap BPSB, dan tidak kadaluwarsa.
Daya tumbuh minimal 90% dengan kebutuhan 8-15 kg/ha. Gunakan benih yang sesuai dengan kondisi pertanian setempat, produktivitas tinggi, umur pendek, dan harganya baik.

Perlakuan benih
Sebelumnya benih dibersihkan dan dirandah dalam air biasa selama kurang lebih 20 jam kemudian rendam benih dengan larutan Herbafarm-Bio Organik, larutkan 10ml atau 1 tutup per 5 liter air. Rendam benih yang akan ditanam selama 1-3 jam. Gunakan hanya benih yang tenggelam, kemudian peram benih untuk merangsang perkecambahan serempak(dalam 48 jam bibit akan berkecambah hingga 1mm).


Pembuatan Persemaian
Buat bedengan persemaian 1,0-1,2 m dan diberi campuran pupuk kandang,
serbuk kayu dan abu sebanyak 2 kg/m2. Penambahan ini memudahkan pencabutan bibit padi sehingga kerusakan akar bisa dikurangi. Antar bedengan dibuat parit sedalam 25-30 cm. Semprot bedengan dengan dengan larutan Herbafarm-Bio Organik dengan dosis 50ml per tangki(17lt), setelah 3 hari bedengan siap disebar benih.

Persiapan lahan
Pengolahan tanah dapat dilakukan secara sempurna ( kali bajak dan 1 kali garu) atau olah tanah minimal atau atau tanpa olah tanah sesuai keperluan dan kondisi. Factor yang menentukan adalah kemarau panjang, pola tanam, jenis/tekstur tanah. Dua minggu sebelum pengolahan tanah taburkan bahan organik (kompos bisa dibuat sendiri atau pupuk organik yang ada di pasaran) secara merata diatas hamparan
sawah. Bahan organik yang digunakan dapat berupa pupuk kandang sebanyak 2 ton/ha atau kompos jerami sebanyak 5 ton/ha. Kemudian lahan disemprot larutan herbafarm-bio organik(guna merangsang pertumbuhan mikroba).


Penanaman
Tanam bibit muda (kurang dari 21 HSS, hari setelah sebar), sebanyak 1-2 bibit/rumpun. Bibit lebih muda (14 HSS) dengan 1 bibit/rumpun akan menghasilkan anakan lebih banyak. Pada saat bibit ditanam, tanah dalam kondisi jenuh air. Penanaman disarankan dengan sistem jejer legowo 2 : 1 atau 4 : 1 (40x(20x10) cm atau (50x(25x12,5) cm, karena populasi lebih banyak dan produksinya lebih tinggi dibanding dengan sistem jejer tegel. Cara tanam berselang seling 2 baris tanam dan 1 baris kosong (legowo 2 : 1) atau 4 baris tanam dan satu baris kosong (legowo 4 : 1). Penyulaman dilakukan sebelum tanaman berumur 14 HST (hari setelah tanam).



Keuntungan cara tanam jejer legowo antara lain :
o Rumpun tanaman yang berada pada bagian pinggir lebih banyak.
o Terdapat ruang kosong untuk pengaturan air, saluran pengumpulan keong mas atau untuk mina padi.
o Pengendalian hama, penyakit dan gulma lebih mudah.
o Pada tahap awal areal pertanaman lebih terang sehingga kurang disenangi tikus
o Penggunaan pupuk lebih berdaya guna.

Pengaturan air
Cara pemberian air yaitu saat tanaman berumur 3 hari, petakan sawah diari dengan tinggi genangan 3 cm dan selama 2 hari berikutnya tidak ada penambahan air. Pada hari ke-4 lahan sawah diari kembali dengan tinggi genangan 3 cm. Cara ini dilakukan terus sampai fase anakan maksimal. Mulai fase pembentukan malai sampai pengisian biji, petakan sawah digenangi terus.
Pemberian air berselang (intermittent) adalah
pengaturan kondisi sawah dalam kondisi kering dan tergenang
secara bergantian. Tujuan pengairan berselang adalah:
1. Menghemat air irigasi sehingga areal yang dapat diairi lebih luas
2. Memberi kesempatan akar tanaman memperoleh udara lebih banyak sehingga dapat berkembang lebih dalam. Akar yang dalam dapat menyerap unsur hara dan air yang lebih banyak.
3. Mencegah timbulnya keracunan besi.
4. Mencegah penimbunan asam organik dan gas H2S yang menghambat perkembangan akar.
5. Mengaktifkan jasad renik (mikroba tanah) yang bermanfaat.
6. Mengurangi kerebahan
7. Mengurangi jumlah anakan yang tidak produktif (tidak menghasilkan malai dan gabah).
8. Menyeragamkan pemasakan gabah dan mempercepat waktu panen
9. Memudahkan pembenaman pupuk ke dalam tanah (lapisan olah)
10. Memudahkan pengendalian hama keong mas, mengurangi penyebaran hama wereng coklat dan penggerek batang serta mengurangi kerusakan tanaman padi karena hama tikus.

Penyiangan
Penyianan dilakukan 2 kali. Pertama pada tanaman umur 20-22 hari setelah tanam dan kedua pada 15 hari setelah penyiangan pertama. Penyiangan dilakukan dengan cara mencabut gulma menggaruk tanah sekitar gulma da membenamkan gulma tersebut.

Pemupukan
Pupuk utama yang digunakan adalah kompos dengan penambahan NPK dan Urea dengan dosis yang dikurangi secara bertahap. Pupuk dasar kompos diberikan 1 minggu sebelum tanam dengan ukuran 0,2-0,5kg/m2 atau 2-5ton/Ha. Pemupukan susulan menggunakan NPK dilakukan setelah padi umur 20-25 hari setelah tanam. Dosis NPK yang digunakan adalah setengah dari dosis anjuran dan ditebar secara merata. Pemupukan susulan menggunakan Urea pada saat tanaman 45-50 hari setelah tanam dengan dosis setengah dari anjuran. Secara berkala dilakukan penyemprotan dengan Herbafarm-bio organik dengan dosis 40ml atau 4 tutup per tangki(17 liter) untuk 500m2. penyemprtan dilakukan pada saat tanaman umur 10(pertumbuhan), 20 & 30(memperbanyak anakan), 50(pertumbuhan dan penguatan rumpun),70(mulai keluar bulir).

Pengendalian hama dan penyakit
Pengendalian hama dan penyakit menggunakan perinsip PHT(pengendalian hama terpadu) yaitu melalui pendekatan kultur teknis, mekanis dan biologis.hindari penggunaan pestisida kimia. Penggunaan pestisida diganti dengan menggunakan agensia hayati dan pestisida nabati yang dibuat dari ramuan tanaman-tanaman tertentu.


Panen dan paska panen
Panen dilakukansetelah padi menguningdi atas 90% atau cukup umur. Gunakan sabit bergerigi agar bulir gabah tidak banyak yang rontok. Gunakan alas yang lebar. Gunakan alat perontok atai perontok banting bertirai. Lakukan penjemuran secara dini.

3 komentar:

omyosa mengatakan...

MARI KITA BUAT PETANI TERSENYUM KETIKA PANEN TIBA
Petani kita sudah terlanjur memiliki mainset bahwa untuk menghasilkan produk-produk pertanian berarti harus gunakan pupuk dan pestisida kimia, NPK yang antara lain terdiri dari Urea, TSP dan KCL serta pestisida kimia pengendali hama sudah merupakan kebutuhan rutin para petani kita, dan sudah dilakukan sejak 1967 (masa awal orde baru) , dengan produk hasil pertanian mencapai puncaknya pada tahun 1984 pada saat Indonesia mencapai swasembada beras dan kondisi ini stabil sampai dengan tahun 1990-an.
Petani kita selanjutnya secara turun temurun beranggapan bahwa yang meningkatkan produksi pertanian mereka adalah Urea, TSP dan KCL, mereka lupa bahwa tanah kita juga butuh unsur hara mikro yang pada umumnya terdapat dalam pupuk kandang atau pupuk hijau yang ada disekitar kita, sementara yang ditambahkan pada setiap awal musim tanam adalah unsur hara makro NPK saja ditambah dengan pengendali hama kimia yang sangat merusak lingkungan dan terutama tanah pertanian mereka semakin tidak subur, semakin keras dan hasilnya dari tahun ketahun terus menurun.
Tawaran solusi terbaik untuk para petani Indonesia agar mereka bisa tersenyum ketika panen, maka tidak ada jalan lain, perbaiki sistem pertanian mereka, ubah cara bertani mereka, mari kita kembali kealam.
System of Rice Intensification (SRI) yang telah dicanangkan oleh pemerintah (SBY) sejak tahun 2005 adalah cara bertani yang ramah lingkungan, kembali kealam, menghasilkan produk yang terbebas dari unsur-unsur kimia berbahaya, kuantitas dan kualitas, serta harga produk juga jauh lebih baik. Tetapi sampai kini masih juga belum mendapat respon positif dari para petani kita, karena pada umumnya petani kita beranggapan dan beralasan bahwa walaupun hasilnya sangat menjanjikan, tetapi sangat merepotkan petani dalam proses budidayanya.
Selain itu petani kita sudah terbiasa dan terlanjur termanjakan oleh system olah lahan yang praktis dan serba instan dengan menggunakan pupuk dan pestisida kimia, sehingga umumnya sangat berat menerima metoda SRI ini. Mungkin tunggu 5 tahun lagi setelah melihat petani tetangganya berhasil menerapkan metode tersebut.
Kami tawarkan solusi yang lebih praktis dan sangat mungkin dapat diterima oleh masyarakat petani kita, yaitu:
BERTANI DENGAN POLA GABUNGAN SISTEM SRI DIPADUKAN DENGAN PENGGUNAAN PUPUK ORGANIK AJAIB LENGKAP AVRON / SO” + EFFECTIVE MICROORGANISME 16 PLUS ( EM16+ ).
Cara gabungan ini hasilnya tetap PADI ORGANIK yang ramah lingkungan seperti yang dikehendaki pada pola SRI, tetapi cara pengolahan tanah sawahnya lebih praktis, dan hasilnya bisa meningkat 60% — 200% dibanding pola tanam sekarang.

Semoga petani kita bisa tersenyum ketika datang musim panen.
AYOOO PARA PETANI DAN SIAPA SAJA YANG PEDULI PETANI!!!! SIAPA YANG AKAN MEMULAI? KALAU TIDAK KITA SIAPA LAGI? KALAU BUKAN SEKARANG KAPAN LAGI?
CATATAN: Bagi Anda yang bukan petani, tetapi berkeinginan memakmurkan/mensejahterakan petani sekaligus ikut mengurangi tingkat pengangguran dan urbanisasi masyarakat pedesaan, dapat melakukan uji coba secara mandiri system pertanian organik ini pada lahan kecil terbatas di lokasi komunitas petani sebagai contoh bagi masyarakat petani dengan tujuan bukan untuk Anda menjadi petani, melainkan untuk meraih tujuan yang lebih besar lagi, yaitu menjadi agen sosial penyebaran informasi pengembangan system pertanian organik diseluruh wilayah Indonesia.
Semoga Indonesia sehat canangan Kementerian Kesehatan dapat segera tercapai.
Terimakasih,
Omyosa -- Jakarta Selatan
02137878827; 081310104072

Christy Al-ayuby mengatakan...

Stokist Nutrend Muara Enim
SEDIA HERBAFARM
Jl. Laskar A. Tohir No 15
Muara Enim
Sumatera Selatan
31314
hub 081319590427

Unknown mengatakan...

kami menginginkan cara perawatan cengkeh pada saat musim kemarau

Posting Komentar

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes